Thursday, August 15, 2019

Akupuntur Lebih baik daripada aspirin

AKUPUNTUR atau tusuk jarum bekerja lebih baik dibanding aspirin dalam mengurangi sakit kepala kronis berat dan kerap. Demikian laporan para ilmuwan Amerika Serikat menyimpulkan, Senin (1/12) lalu.

Sebuah penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari Universitas Duke yang melibatkan nyaris 4.000 pasien dengan gangguan migrain, tegang di kepala dan beragam bentuk sakit kepala kronis lain membuktikan bahwa penggunaan akupuntur untuk mengurangi sakit kepala 62 persen lebih efektif dibanding dengan obat yang hanya mampu mengurangi nyeri kepala hingga 45 persen.

"Akupuntur telah menjadi alat pengobatan favorit untuk berbagai keperluan mulai dari meningkatkan kesuburan hingga mengurangi nyeri setelah operasi karena memang dari pengalaman mereka teknik ini efeknya minimal dan murah dibanding pilihan pengobatan lain," ujar Dr. Tong Joo Gan, kepala peneliti.

Menurut Tong, analisis dari penelitian ini membuktikan betapa hebatnya akupuntur dalam mengurangi nyeri kepala kronis. Dalam tulisan di Jurnal Anestesia dan Analgesia, tim peneliti menyebutkan 53 persen pasien yang menggunakan akupuntur merasa terbantu atau dikurangi rasa nyerinya dibanding mereka yang tidak menggunakan jarum, sekitar 45 persen.  

"Salah satu hal penting yang perlu diketahui banyak orang dalam penggunaan jarum akupuntur ini adalah bahwa teknik ini sama sekali tidak menyakitkan meski ditusuk jarum," ujar Gan. "Ini merupakan metode yang dapat melepaskan pembunuh rasa sakit (pain killer) alami dari dalam tubuh sendiri." Dengan kata lain, tusukan jarum ini merangsang painkiller yang dimiliki tubuh untuk keluar. Akibatnya, nyeri kepala berkurang.

Penelitian ini intinya hendak mengatakan, dari enam pasien, lima orang merasa orang baik kembali dan tidak merasa sakit berkat akupuntur. Penelitian lain membuktikan bahwa akupuntur mampu menyingkirkan nyeri yang biasa terjadi usai operasi di kepala, kanker leher, bahkan mengurangi rasa panas dan gejala menopause lain, juga mengurangi efek kemoterapi seperti mual.

Akupuntur Ringankan Nyeri pada Penderita Fibromyalgia

KOMPAS.com - Lewat akupuntur, sepuluh minggu setelah pengobatan, skor nyeri yang dialami pasien, rata-rata turun 41 persen dibandingkan dengan pasien yang diberi simulasi pengobatan akupuntur. Manfaat tersebut masih terlihat setelah satu tahun.

"Akupuntur adalah pilihan terapi yang aman dan baik untuk pengobatan pasien dengan fibromyalgia," kata Dr Jorge Vas, pemimpin peneliti pain treatment unit di Dona Mercedes Primary Health Center, Seville, Spanyol.

 
Pasien fibromyalgia memiliki sakit kronis, yang berhubungan dengan kelelahan, pola tidur yang buruk dan depresi.

Kondisi ini memengaruhi 5 persen dari populasi, kata Vas. Antara 80 hingga 90 persen pasien fibromyalgia adalah perempuan.

 
Menurut penulis penelitian, sembilan dari 10 pasien mencoba beberapa bentuk terapi alternatif seperti pijat atau akupuntur, selain tetap meminum obat untuk sakit mereka.

 

"Akupuntur dan obat tradisional memiliki tempat dalam mengobati fibromyalgia," kata Dr Alexander Rances, seorang ahli akupuntur, spesialis manajemen rasa sakit dan dokter di Rumah Sakit North Shore University, Manhasset, N.Y.

 
"Kombinasi Barat serta obat tradisional Cina mungkin menawarkan pasien dengan terapi terbaik," katanya.

Dengan akupunktur, jarum yang sangat tipis dimasukkan melalui kulit pada titik-titik tubuh strategis untuk mengobati rasa sakit.

 
Pengobatan fibromyalgia biasanya dimulai dengan obat-obatan seperti obat nyeri saraf Lyrica (pregabalin), jika itu gagal atau kurang efektif, dokter bisa menyarankan akupuntur, kata Rances.

 
Untuk penelitian ini, Vas dan rekan secara acak memilik 153 pasien yang didiagnosis dengan fibromyalgia untuk diberikan akupuntur dan simulasi akupunktur. Pasien tersebut mendapat sembilan perawatan mingguan, setiap sesi berlangsung 20 menit.

 
"Meskipun peserta tetap diizinkan untuk menjalankan pengobatan farmakologis mereka terlebih dahulu, ketika studi itu selesai, pasien yang menerima akupuntur meminum obat dengan jumlah lebih sedikit dibanding kelompok yang diberikan simulasi akupuntur," kata Vas.

 

Pada 10 minggu, enam bulan dan 12 bulan setelah pengobatan, pasien ditanya tentang tingkat nyeri, depresi dan kualitas fisik dan mental hidup mereka.

 
Efek akupuntur

Satu tahun setelah pengobatan, pasien yang diberikan akupuntur sebenarnya rata-rata memiliki penurunan skor nyeri mereka sebesar 20 persen, dibandingkan dengan 6 persen di antara mereka yang hanya mendapat terapi simulasi, kata peneliti.

 

Skor pada Kuesioner Dampak Fibromyalgia, yang mengukur bagaimana kondisi ini memengaruhi kehidupan pasien, juga berbeda antar kelompok.

Pengurangan terlihat dari 35 persen pada 10 minggu, dan lebih dari 22 persen pada satu tahun, bagi yang mereka diberi akupuntur nyata, dibandingkan dengan 24,5 persen dan 5 persen, mereka yang diiberi simulasi akupuntur, kata para peneliti.

 
Selain itu, setelah 10 minggu, tekanan rasa sakit dan jumlah poin kelelahan juga meningkat lebih banyak pada pasien yang diberikan akupuntur nyata. Begitupula ukuran kelelahan, kecemasan dan depresi, kata Vas.

 

Meski konsumsi obat berkurang, pasien akupuntur menggunakan obat antidepresan lebih tinggi setelah satu tahun, yang mungkin memiliki efek pendorong hasil positif, katanya. Laporan ini dipublikasikan secara online pada 15 Februari di Journal Acupuncture in Medicine.

 

Dr. Allyson Shrikhande adalah physiciatrist, seorang dokter yang mengkhususkan diri dalam rehabilitasi di Lenox Hill Hospital di New York City. Dia setuju bahwa penggunaan antidepresan bisa menjadi "faktor yang signifikan untuk perbaikan lanjutan mereka."

 

Namun, Shrikhande mengatakan, "Temuan dalam penelitian ini membantu menunjukkan bahwa akupuntur adalah pengobatan yang aman dan efektif untuk pasien nyeri kronis."

 

Banyak pasien dengan fibromyalgia memiliki sistem saraf pusat yang tidak diatur, berarti berlimpahnya sinyal rasa sakit yang dikirim ke otak, kata Shrikhande.

 

"Akupuntur dapat menenangkan atau menenangkan sistem saraf dan membantu memperlambat sinyal rasa sakit ke otak. Akupuntur juga dapat meningkatkan aliran darah, yang dapat meningkatkan oksigenasi jaringan," katanya lagi.

Akupuntur aman bagi anak anak

WASHINGTON, KOMPAS.com - Penggunaan akupunktur sebagai metode pengobatan alternatif untuk membantu mengatasi masalah kesehatan anak belum banyak dilakukan di Tanah Air. 

Terapi yang merupakan bagian dari kedokteran tradisional Tingkok ini memang tampak sedikit menyeramkan bagi pasien. Pasalnya, pengobatan menggunakan jarum-jarum kecil yang ditusukkan ke dalam permukaan kulit di sejumlah titik tertentu.

Meski tampak menyeramkan, metode pengobatan tradisionel  ini ternyata dinilai aman bagi anak-anak. Para ahli Kanada seperti yang dimuat dalam jurnal Pediatrics edisi online, Senin (21/11) menyatakan terapi akupuntur relatif aman untuk anak-anak selama itu dilakukan oleh praktisi yang tepat dan terlatih.

Kesimpuan itu dinyatakan peneliti dari University of Alberta setelah mengkaji data dari 37 studi mengenai akupuntur selama 60 tahun.  Studi-studi ini melibatkan anak-anak dari yang baru lahir sampai yang berusia 17 tahun dan meneliti kaitan antara tusuk jarum dan beragam kasus mengenai efek buruknya bagi anak-anak.

Mereka menemukan,  dari 279 kasus yang diidentifikasi, 253 bersifat ringan, satu sifatnya sedang dan 25 sifatnya serius. Dampak serius meliputi pendarahan, infeksi dan gangguan jantung serta paru-paru.

Namun peneliti menyatakan, dampak serius yang timbul berkaitan dengan kondisi sub-standard dari penyedia perawatan, dan bukan akibat dari teknik akupunktur itu sendiri. Para peneliti menyimpulkan, di tangan tenaga yang terlatih, terapi akupunktur pada anak-anak aman.    

Akupunktur sendiri sudah hadir sejak ribuan tahun lalu, dan teori tradisional China menyatakan penempatan jarum membantu keseimbangan aliran energi tubuh, yang disebut "qi". Akupunktur biasanya digunakan untuk mengobati beragam keluhan seperti sakit kepala, migren, nyeri punggung dan persendian, kram, dan mual akibat kemoterapi.  Di Amerika Serikat, praktik akupuntur pada anak-anak sudah banyak dilakukan dengan jumlah estimasi per tahunnya mencapai 150 ribu anak.
  

©2019 PT. Kompas Cyber Media


Akupuntur Dapat Mengatasi 5 Penyakit Ini

KOMPAS.com - Dahulu, terapi akupunktur memang hanya dikenal di dunia pengobatan timur. Tetapi kini, pengobatan barat pun sudah mulai mengadopsinya. Akupuntur bekerja dengan cara memasukkan atau memanipulasi jarum ke dalam "titik akupunktur" tubuh.

Menurut ajaran ilmu akupunktur, metode ini akan memulihkan kesehatan, kebugaran, dan khususnya sangat baik untuk mengobati rasa sakit. Beberapa ahli telah mengakui efektivitas pengobatan tradisional asal Tiongkok ini, khususnya dalam mengobati berbagai penyakit seperti di bawah ini:

1. Nyeri

Lebih dari selusin penelitian selama dekade terakhir telah menunjukkan bahwa akupunktur lebih efektif ketimbang pengobatan konvensional untuk mengobati osteoartritis lutut dan nyeri punggung bawah, kata Dr Brian Berman, direktur  Center for Integrative Medicine University of Maryland, AS. Bahkan, akupuntur juga telah dipercaya ampuh untuk mengurangi gejala migrain.

2. Gangguan pencernaan

Sejak dahulu, akupunktur sudah dipercaya mampu mengatasi gejala muntah dan mual, menurut hasil studi dari National Institutes of Health consensus panel.

"Pengobatan akupuntur melepaskan neurotransmitter yang menenangkan, seperti serotonin dan dopamin, dan mengurangi hormon stres," kata Alex Moroz, MD, seorang ahli akupunktur dan direktur Integrative Musculoskeletal Medicine Program dari Rusk Institute Rehabilitation Medicine, NYU Langone Medical Center.

Sementara itu Geovanni Espinosa, ND,  direktur  Integrative Urology Center di NYU Langone Medical Center menuturkan, "neurotransmiter dapat menenangkan sistem saraf dan menyebabkan kantuk, tetapi juga dapat menenangkan pencernaan." Selain itu, tusukan jarum akupuntur juga dapat melemaskan kontraksi otot di perut, menurut hasil penelitian para ilmuwan dari Duke University School of Medicine.

3. Efek samping kemoterapi

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa akupunktur tidak hanya mengurangi gejala mual dan nyeri pada pasien yang tengah menjalani kemoterapi. Tetapi juga membantu meringankan gejala-gejala neurologis seperti pusing, gatal atau kesemutan.

Tidak hanya itu, akupuntur juga dapat membantu mengurangi efek dari rasa sakit terus menerus, kelelahan, depresi, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Terapi pengobatan akupuntur juga mampu merangsang produksi fibroblast, sel-sel jaringan ikat yang membantu menyembuhkan luka.

4. Hot flashes

Akupunktur bekerja dengan cara mengatur sistem vasomotor (bagian dari sistem saraf yang mengontrol diameter pembuluh darah), yang mempengaruhi tekanan darah, denyut jantung, dan pelebaran pembuluh darah - yang semuanya memainkan peran  dalam memberikan efek panas pada tubuh.

Sebuah riset menunjukkan, akupuntur dapat membantu mengurangi hot flashes sebesar 50 persen dan manfaatnya akan bertahan hingga 3 bulan setelah Anda selesai menjalani terapi akupuntur.

5. Stres, cemas, dan depresi ringan

Akupunktur dapat menangkal stres dengan cara melepaskan neurotransmitter seperti hormom endorfn dan mengurangi produksi hormon stres seperti kortisol. Terapi ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah sehingga melancarkan distribusi oksigen ke jaringan tubuh dan melepaskan kortisol (hormon stres)

7 Penyebab stroke di usia muda

KOMPAS.com - Stroke juga bisa menyerang mereka yang berusia muda, berada pada usia produktif.

Dilansir dari Hello Sehat, seranganstroke pada usia muda dipicu oleh kondisi dan gaya hidup tidak sehat.

Sebuah survei yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC)  menyebutkan bahwa tingkat stroke di kalangan anak muda meningkat tajam.

Everyday Health menuliskan, survei itu tidak memasukkan penyebab stroke, tetapi dokter berpikir bahwa risiko stroke yang umum seperti obesitas dan tekanan darah tinggi di kalangan remaja dan dewasa muda mungkin sebagian yang harus disalahkan.

Peningkatan angka penderita stroke dalam usia muda disebut mengkhawatirkan. 

Profesor kedokteran dan Direktur Medis Pusat Jantung untuk Wanita di Rush University Medical, Chicago, AS, Annabelle Volgman, MD, mengatakan, ada sejumlah faktor risiko stroke dapat berkontribusi pada peningkatan tersebut.

Faktor itu di antaranya obesitas, tekanan darah tinggi, dan penggunaan kontrasepsi di kalangan wanita.

Yang membedakan adalah jenis stroke yang dialami, apakahstroke iskemik (sumbatan) atau stroke hemoragik (perdarahan).

Pasien penderita stroke pada usia muda lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan.

Alasannya, perempuan pada usia produktif atau usia muda masih memproduksi hormon estrogen yang secara alami membuat dinding pembuluh darah menjadi lebih baik.

Sementara, pada usia lanjut, potensi terkena stroke sama besarnya.

Hal ini karena kadar estrogen di dalam tubuh kian lama kian berkurang.

Umumnya, stroke yang sering menyerang para penderita baik pasien lansia maupun usia muda adalah jenis stroke iskemik (sumbatan).

Pemicu stroke pada usia lanjut antara lain hipertensi, kolesterol, diabetes, dan berbagai kondisi kesehatan lainnya.

Sedangkan pemicu stroke pada usia muda berbeda dengan pemicu stroke pada usia lanjut.

Ada faktor-faktor atau kondisi kesehatan lain yang bisa menjadi penyebab stroke di usia muda.

Berikut 6 pemicu stroke pada usia muda:

1. Kelainan pada jantung

Salah satu penyebab stroke di usia muda adalah kelainan pada jantung.

Ada beberapa jenis kelainan yang mungkin bisa terjadi, baik katup maupun pada sekat jantung yang mengalami kebocoran.

Kelainan jantung juga bisa karena faktor bawaan atau sudah terjadi sejak lahir.

Pompa jantung akan terganggu diakibatkan seseorang tersebut mengalami kelainan pada jantungnya dan dapat menyebabkan saat darah dipompa keluar jantung, akan ada darah yang tersisa di dalam jantung.

Sisa darah dalam jantung tersebut nantinya akan menggumpal dan berpotensi terlepas atau keluar dengan sendririnya menuju otak sehingga terjadi emboli.

Emboli sendiri adalah hambatan pada aliran pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan stroke.

Kondisi tersebut biasa dikenal dengan nama kardioemboli.

2. Penyumbatan pada pembuluh darah

Penyumbatan pembuluh darah juga menjadi salah satu pemicu stroke pada usia muda.

Kelainan yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi pada penyakit takayusu dan moyamoya.

Takayusu sendiri adalah penyakit di mana pembuluh darah pada otak menyempit atau buntu sama sekali.

Sementara, moyamoya adalah penyempitan pembuluh darah di area leher menuju otak.

Jika salah satunya terjadi, dapat meingkatkan potensi stroke di usia muda.

3. Darah yang mengental

Orang yang memiliki kondisi antiphospholipid syndrome, darah di dalam tubuhnya cenderung menggumpal sehinga saat mengalir di dalam tubuh dan melewati pembuluh darah yang lebih kecil atau lebih sempit.

Darah tersebut akan menyangkut dan menyumbat.

Anak-anak yang mengidap talasemia juga bisa terkena stroke.

Alasannya, hemoglobin (Hb) pada penderita talasemia cenderung rendah, hal tersebut bisa memicu stroke.

4. Arteriovenous Malformation (AVM)

Orang dengan kondisi seperti ini biasanya terjadi kelainan pembentukan arteri dan vena berupa anyaman dengan dinding tipis yang mudah sekali pecah sehingga menyababkan perdarahan di otak dan susmsum tulang belakang.

Perdarahan inilah yang menyebabkan stroke hemoragik.

5. Aneurisma

Pada penderita Aneurisma, pembuluh darah akan membesar seperti balon.

Namun, pembujuh darah juga akan menipis sehingga mudah pecah.

Jika pembuluh darah di dalam otak pecah, akan terjadi perdarahan yang berujung pada stroke hemoragik di usia muda.

6. Kelainan Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)

Jika seseorang mengalami kelainan seperti ini, jumlah trombosit atau keping darah yang ada dalam tubuhnya akan sangat rendah.

Kepalanya akan mudah terjadi kebocoran saat ada benturan atau sesuatu yang mengguncang kepalanya.

Hal tersebut terjadi karena jumlah keping darah yang seharusnya bisa menutup kebocoran akibat benturan atau guncangan itu, tidak mencukupi.

7. Kelainan pembekuan darah

Hemofilia adalah salah satu kelainan yang mungkin terjadi pada pembekuan darah.

Kondisi seperti ini merupakan kelainan bawaan langka yang dapat menyebabkan darah sulit membeku, dan bisa menyebabkan seseorang mudah mengalami perdarahan.

Yang paling dikhawatirkan adalah saat kelainan tersebut terjadi di otak sehingga penderita mengalami stroke hemoragik.

Monday, March 6, 2017

Apa itu akupuntur medis ? By WHO

akupuntur medik itu adalah ilmu akupuntur klasik yang telah diintegrasikan ke dalam ilmu kedokteran modern melalui prinsip biomedik, uji klinis ilmiah, dan evidence based medicine / bukti secara ilmiah dalam teori dan praktek klinisnya.

Akupuntur saat ini telah direkomendasikan oleh WHO untuk dimasukkan ke dalam Sistem Kesehatan Nasional.

Sebagai catatan, terapi akupuntur dapat dilakukan sebagai
pengobatan
-preventif,
-kuratif,
-rehabilitatif
sehingga dapat bekerja sama dengan disiplin ilmu kedokteran lainnya.

Penyakit yang dapat diterapi dengan akupuntur menurut WHO seperti yang tercantum dalam Index of Indications for Acupuncture ada 60 penyakit.

Namun biasanya penyakit yang ditangani sebagai berikut :
- keadaan nyeri (seperti nyeri kepala, bahu, lambung, pinggang, lutut, akibat herpes, haid, dan persalinan),

- kelainan fungsi ( seperti asma, alergi/gatal-gatal, susah tidur/insomnia, mual pada kehamilan, infertilitas akibat ketidakseimbangan hormon, gangguan tumbuh kembang anak,  terlambat bicara/berjalan, autisme, hiperaktif, menambah konsentrasi, impotensi, mengurangi kebiasaan merokok, meningkatkan kesadaran pada pasien koma, dll),

- kelainan saraf ( seperti kelumpuhan muka/bell’s palsy, kelumpuhan akibat stroke, kesemutan, baal/kebas, migrain, vertigo).

60 Index of  Indications for Acupuncture ( WHO)
1 Acute tonsillitis.
Impotence
Alcohol addiction
Incontinence of urineAllergic rhinitis
Induction of labourAthletics syndrome
Irritable bowel syndromeBilliary ascariasis
Leucopenia male sterility
Billiary colic
Meniere’ syndrome
Billiary
dyskinesia
Migrain
Bronchial asthma
Morning sickness
Cardiac neurosis
MyalgiaCervical
myofascitis
Myo fasciitisCervical spondylitis
Myopia in children
Chronic pains of locomotor system ( neck, shoulder, spine, knee,etc)
Nausea and vomitingConstipation
Obesity simpleCorrection of abnormal fetal position
Pain after tonsillectomy
Depression.
Pain after extraction or pulp devitalizationAnsietas
Pain during childbirth
Diarrhea
Periarthritis humero scapularis ( frozen shoulder)
Drug addiction
Postoperative pain
Dysmenorrhoea
Radicular pain syndrome
Enuresis Renal colic
Epicondylitis ( tennis elbow)
Retention of urine
Female infertility. Rhematoid arthritisGallstone
Sciatica,
lumbar pain
Gastroptosis
Sprain and confusion
Headache
Temporomandibular joint dysfunction
Hemiplegia and other post-apoplectic sequelae
Tension headache
Herpes zoster Tobacco addictionHiccup
Trigeminal neuralgiaHypertension
Urinary stone
Hypotension
60. Bells palsy

Mari cuba akupuntur...

Saturday, February 18, 2017

7 kiat menghindari serangan jantung dan stroke

7 kiat menghindari serangan jantung dan stroke

Siapapun bisa terserang penyakit jantung dan stroke. Penyakit mematikan ini, tidak membeda-bedakan jenis kelamin dan usia.

Namun kabar baiknya, 80% serangan jantung dini dan stroke dapat dicegah. Dilansir dari Health.com, pola makan sehat, aktivitas fisik secara teratur, dan tidak menggunakan produk tembakau adalah kunci agar kita jauh dari dua penyakit mematikan tersebut.

Periksa dan kendalikan juga faktor risiko penyakit jantung dan stroke seperti tekanan darah, Kolesterol dan kadar gula darah tinggi atau diabetes.

1. Pola makan sehat

Pola makan yang seimbang sangat penting untuk jantung dan sistem sirkulasi yang sehat. Konsumsilah banyak buah dan sayuran, biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan dan kacang-kacangan, serta batasi garam, gula dan asupan lemak.

Jika Anda meminum alkohol, batasi hanya dua takaran sekali minum dan tidak setiap hari.

2. Rutin beraktivitas fisik

Ajak tubuh Anda bergerak setidaknya 30 menit setiap hari. untuk menjaga kebugaran tubuh dan kardiovaskular.

3. Hindari penggunaan tembakau

Tembakau dalam setiap bentuknya sangat berbahaya bagi kesehatan. Ini termasuk rokok, cerutu, atau tembakau kunyah. Paparan asap tembakau dari luar diri sendiri,juga berbahaya.

Risiko serangan jantung dan stroke akan turun dengan segera setelah seseorang berhenti menggunakan produk tembakau.

4. Periksa dan kendalikan risiko penyakit kardiovaskular Anda secara keseluruhan

Pengobatan dan konseling dengan dokter sangat dianjurkan untuk orang yang berisiko tinggi (obesitas, perokok, punya riwayat keluarga dengan penyakit serupa, tekanan darah, Kolesterol dan gula darah tinggi).

5. Tahu tekanan darah Anda

Tekanan darah tinggi biasanya tidak memiliki gejala, tetapi merupakan salah satu penyebab terbesar stroke mendadak atau serangan jantung.

Periksa tekanan darah Anda secara berkala agar Anda tahu seberapa mungkin risiko Anda terkena serangan jantung.

6. Tahu kadar lipid darah Anda

Kolesterol darah dan lipid darah yang abnormal dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Kolesterol darah perlu dikontrol melalui diet yang sehat dan, jika perlu, oleh obat yang tepat.

7. Tahu kadar gula darah Anda

Tingkat glukosa darah yang tinggi (atau atau penyandang diabetes) akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Jika Anda memiliki diabetes, sangat penting untuk mengontrol tekanan dan gula darah untuk meminimalkan risiko serangan atau gangguan jantung.

(Bestari Kumala Dewi)

Editor : Adi Wikanto
Sumber : Kompas.Com